IBADAH MANUSIA DAN MALAAIKAH
Salah seorang ahli mukasyafah (ahli kasyaf) pernah berkata:
"Aku menyembah Allah SWT selama 30 tahun, dengan amalan hati dan zohir anggota tubuh. Aku kerahkan seluruh daya keringat dan kekuatanku dengan penuh kesungguhan, hingga aku merasakan aku mampu mendapatkan sesuatu di sisi Allah SWT."
Setelah menceritakannya, ahli mukasyafah itu menyebutkan pula keterlihatan (keterbukaan hijab) padanya beberapa tanda langit di dalam sebuah cerita yang sangat panjang. Di akhir ceritanya itu, dia berkata:
"Kemudian sampailah aku pada sebuah saf (barisan) para malaikat yang jumlahnya sebanyak makhluk Allah keseluruhannya. Dan aku bertanya: ’Siapakah kamu semua?’ Mereka menjawab: ’Kami adalah para pencinta Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Kami menyembah Allah di sini sejak 300 RIBU TAHUN, tidak ada sesuatu pun yang terlintas di hati kami selain Dia. Tidak ada pun yang kami sebutkan, melainkan Dia semata-mata.’
Mendengar kata malaikat itu, aku pun berkata dalam hati: "Sungguh aku merasa malu dengan segala amal-amalku (yang setitik ini). Lalu aku serahkan saja semuanya (taqdir) kepada Zat yang layak memberikan ancaman, agar Dia meringankan aku di Jahannam."
=============
SUMBER : uninx.blogspot.my
"Aku menyembah Allah SWT selama 30 tahun, dengan amalan hati dan zohir anggota tubuh. Aku kerahkan seluruh daya keringat dan kekuatanku dengan penuh kesungguhan, hingga aku merasakan aku mampu mendapatkan sesuatu di sisi Allah SWT."
Setelah menceritakannya, ahli mukasyafah itu menyebutkan pula keterlihatan (keterbukaan hijab) padanya beberapa tanda langit di dalam sebuah cerita yang sangat panjang. Di akhir ceritanya itu, dia berkata:
"Kemudian sampailah aku pada sebuah saf (barisan) para malaikat yang jumlahnya sebanyak makhluk Allah keseluruhannya. Dan aku bertanya: ’Siapakah kamu semua?’ Mereka menjawab: ’Kami adalah para pencinta Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Kami menyembah Allah di sini sejak 300 RIBU TAHUN, tidak ada sesuatu pun yang terlintas di hati kami selain Dia. Tidak ada pun yang kami sebutkan, melainkan Dia semata-mata.’
Mendengar kata malaikat itu, aku pun berkata dalam hati: "Sungguh aku merasa malu dengan segala amal-amalku (yang setitik ini). Lalu aku serahkan saja semuanya (taqdir) kepada Zat yang layak memberikan ancaman, agar Dia meringankan aku di Jahannam."
=============
SUMBER : uninx.blogspot.my
Comments
Post a Comment