TAZKIRAH AIDIL ADHA
Aidil Adha merupakan hari Pengorbanan dan Muhasabah, dimana aidil adha merupakan hari bersejarah sebuah pengorbanan yang dilakukan Ibrahim dan Ismail alaihissalam sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Ini mengajarkan kepada kita umat Islam agar selalu bersedia untuk mengorbankan apa saja yang kita miliki untuk diinfaqkan ke jalan Allah, karena apa yang kita miliki hari ini merupakan sebuah titipan yang harus kita jaga.
Keteguhan hati kita sangat dituntut dalam mematuhi segala perintah Allah sebagaimana yang terjadi pada Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan puteranya tercinta hanya untuk membuktikan ketaatannya kepada Allah.
Hari ini kita juga seperti itu, kita dituntut untuk tetap istiqamah menjadi hamba-hamba Allah yang senantiasa bertaqwa kepada-Nya. Istiqamah untuk menjaga sikap dan perilaku kita. Istiqamah untuk menghindari ghibah (mengumpat), mampu untuk mengunci lisan kita dari perkataan yang membicarakan keaiban dan keburukan saudara kita, serta istiqomah untuk mengerjakan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa yang Allah larang.
Jika hari ini kita menghitung segala amal kita dan menghitung segala kesalahan-kesalahan kita, kita akan menangis karena amal yang telah kita lakukan belum juga mampu menutupi dosa-dosa kita. Oleh itu mari terus berupaya menjaga diri dalam kebaikan. Karena kita tak tahu bilakah akhir usia kita, bagaimana akhir kehidupan kita. Adakah akhir yang indah ataukah akhir yang buruk?
Hidup ini hanyalah perjalanan sementara. Kesenang hanyalah hiburan sesaat. Kesedihan hanyalah ujian sementara. Alam akhirat itulah tujuan hidup kita yang sebenarnya.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
"(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (Al-Mulk : Ayat 2)
Orang yang bahagia adalah orang yang mampu menjadikan kehidupannya sebagai bekal menuju perjalanan panjang ke akhirat kelak.
Maka aidil adha ini merupakan hari muhasabah dan pengorbanan kita untuk senantiasa menahan hawa nafsu selama ini sekaligus sebagai ujian keimanan bagi kita.
============
SUMBER : hackeem004.blogspot.com
Keteguhan hati kita sangat dituntut dalam mematuhi segala perintah Allah sebagaimana yang terjadi pada Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan puteranya tercinta hanya untuk membuktikan ketaatannya kepada Allah.
Hari ini kita juga seperti itu, kita dituntut untuk tetap istiqamah menjadi hamba-hamba Allah yang senantiasa bertaqwa kepada-Nya. Istiqamah untuk menjaga sikap dan perilaku kita. Istiqamah untuk menghindari ghibah (mengumpat), mampu untuk mengunci lisan kita dari perkataan yang membicarakan keaiban dan keburukan saudara kita, serta istiqomah untuk mengerjakan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa yang Allah larang.
Jika hari ini kita menghitung segala amal kita dan menghitung segala kesalahan-kesalahan kita, kita akan menangis karena amal yang telah kita lakukan belum juga mampu menutupi dosa-dosa kita. Oleh itu mari terus berupaya menjaga diri dalam kebaikan. Karena kita tak tahu bilakah akhir usia kita, bagaimana akhir kehidupan kita. Adakah akhir yang indah ataukah akhir yang buruk?
Hidup ini hanyalah perjalanan sementara. Kesenang hanyalah hiburan sesaat. Kesedihan hanyalah ujian sementara. Alam akhirat itulah tujuan hidup kita yang sebenarnya.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
"(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (Al-Mulk : Ayat 2)
Orang yang bahagia adalah orang yang mampu menjadikan kehidupannya sebagai bekal menuju perjalanan panjang ke akhirat kelak.
Maka aidil adha ini merupakan hari muhasabah dan pengorbanan kita untuk senantiasa menahan hawa nafsu selama ini sekaligus sebagai ujian keimanan bagi kita.
============
SUMBER : hackeem004.blogspot.com
Comments
Post a Comment